rinky suriyabdy

Rabu, 12 Desember 2012

SUPER JUNIOR

Super Junior (슈퍼 주니어) Photo Animation (gambar bergerak)

LEE TEUK (이특)





Lee Donghae (이 동해)









KYUHYUN (규현)




LEE SUNGMIN (성민)




SIWON (시원)




Minggu, 11 November 2012

Pasraman 2012 di Jakarta




JAKARTA, (PRLM).-Sekitar 800 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti Jambore Pasraman Tingkat Nasional II yang berlangsung di Jakarta pada 9-14 Juli 2012. Menteri Agama Suryadharma Ali membuka acara itu di Ballroom Hotel Merlynn Park, Jakarta, Selasa (10/7).
Tampak hadir antara lain Dirjen Bimas Hindu Kemenag IBG Yudha Triguna, Dirjen Bimas Islam Kemenag Abdul Djamil, dan Irjen Kemenag HM Suparta. Berdasarkan catatan, sebelumnya Jambore Pasraman Tingkat Nasional pertama berlangsung di Cibubur Jakarta pada 2010.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Suryadharma Ali meminta, umat Hindu agar tidak menganggap pasraman dan juga pendidikan agama sebagai pelaksana pendidikan “kelas dua” setelah bidang lainnya. “Pendidikan agama justeru harus menjadi pondasi penyelenggaraan pendidikan pada umumnya,” ujarnya.
Suryadharma mengakui, memposisikan pendidikan agama setara dengan bidang lainnya bukanlah hal mudah. Sarat dengan tantangan teknologi. Oleh karena itu, peran pasraman diharapkan mampu menjalankan misinya, yakni mencerdaskan generasi muda.
Dikatakan dia, dengan moral atau karakter insan yang baik selanjutnya dapat dibangun masyarakat yang cerdas, terampil, punya nilai estetika. Dan, berikutnya dapat mewujudkan masyarakat yang taat beragama, maju, mandiri, berakhlak mulia, toleran, rukun dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelumnya, secara terpisah, Dirjen Bimas Hindu Kemenag IBG Yudha Triguna mengatakan, acara ini merupakan media bagi siswa-siswi dari kalangan umat Hindu untuk meningkatkan persahabatan, tukar-menukar pengalaman dan pengetahuan yang berasal dari berbagai daerah.
Pasraman berasal dari kata “asrama” (sering ditulis dan dibaca ashram) yang artinya tempat berlangsungnya proses belajar mengajar atau pendidikan. Pendidikan pasraman menekankan pada disiplin diri, mengembangkan akhlak mulia dan sifat-sifat yang rajin, suka bekerja keras, pengekangan hawa nafsu, dan gemar untuk menolong orang lain.
Dalam konteks ini kegiatan pasraman dimaknai sebagai ajang kompetisi untuk meningkatkan pengetahuan, persaudaraan, dan toleransi.
“Tujuan dari kegiatan itu sebagai sarana untuk saling tukar-menukar pengalaman para pelajar, mengingat umat Hindu yang tersebar di berbagai daerah memiliki latar belakang budaya dan pengalaman berbeda pula,” katanya.
Ditegaskan Triguna, pihaknya ingin merekatkan para pelajar dalam satu keluarga melalui kegiatan itu. Harapannya ke depan, mereka memiliki toleransi dan memiliki pengetahuan luas. Sekaligus pula dapat meningkatkan kreativitas. Tentu, ke depannya mereka akan menjadi insan beretika, bermoral, dan berbudi luhur.
Diperoleh keterangan, selama kegiatan itu berlangsung akan diisi lomba Mantram Tri Sandhya, Kramaning Sembah, Yoga Asanas. Juga, cipta lagu kreasi keagamaan, puisi keagamaan, pantun keagamaan, pelafalan doa sehari-hari, dan outbound.(A-94/A-89)***

Sabtu, 10 November 2012

pengertian basarah

A. Pengertian Basarah                                                                                                               
Basarah berasal dari bahasa sangiang yang terdiri dari suku kata “Bas adalah Basalupu, Basalumpuk, Basalungkem artinya terkandung ajaran Ranying Hatalla”, “A adalah Auh, Ajaran” dan “Rah adalah  Ranying Hatalla. Jadi Basarah adalah basalupu, basalumpuk, basalungkem auh ajaran Ranying Hatalla artinya menyerahkan diri secara lahir bathin kepada Ranying Hatalla, menghormati, tunduk, menghamba serta memohon pada Tuhan Yang Maha Esa (Ranying Hatalla Langit). Dalam basarah terkandung pula suatu pengertian menyerahkan diri/menundukkan diri serta menghamba kepada yang disembah, di dalam Agama Hindu Kaharingan basarah itu merupakan wujud nyata dari kegiatan keagamaan dengan tujuan untuk menghormati, menyerahkan diri serta menghamba kepada Ranying Hatalla. Kitab Suci Panaturan merupakan sumber hukum atau sumber ajaran yang memuat ajaran tentang ritual agama dan kewajiban umat Hindu Kaharingan melaksanakan basarah sebagai wujud pelaksanaan kegiatan kehidupan beragama.
Basarah adalah jalan mendekatkan diri dan melakukan hubungan dengan  Ranying Hatalla sebagai maha pencipta, yang paling umum dilakukan dengan keyakinan bahwa yang disembah itu ada dan yang menyembah merasa ketidaksempurnaan maka melakukan basarah kepada Yang Maha Sempurna dengan ketulusan dan keikhlasan. Karena itu dalam basarah memuja dan memuji kesucian dan kesempurnaan Ranying Hatalla kemudian menyerahkan diri dan menyampaikan permohonan kepada Ranying Hatalla Langit.
Segala ibadah Hindu Kaharingan dengan segala syarat dan upacara yang terpancar dalam kalbu manusia cahayanya iman/penyang yang sesuci-sucinya kepada Ranying Hatalla Langit terpancarlah kepercayaan dan keyakinan suci, keagungan dan kekuasaan serta Zat Yang Maha Suci (Jatha) yang disimpulkan dengan “Kaharingan” yaitu Kesimpulan Kuasa Yang Maha Suci Nyalung Kaharingan menyucikan umat dari segala cobaan, Tuhan mempunyai jalan tersendiri dalam memberikan anugerahnya                                                                                                                                  
  B. Arti Dan Makna Basarah
Basarah berarti menyerahkan diri secara lahir bathin, menghormat, tunduk, menghamba  serta memohon kepada Ranying Hatalla (Tuhan). Semua orang ingin mendekatkan dirinya kepada Tuhan untuk memohon perlindungan, perasaan dekat dengan Tuhan dapat menyebabkan orang merasa damai karena merasa yakin bahwa Ranying Hatalla akan dapat melindungi dirinya dari malapetaka, disamping itu orang yang senantiasa merasa dekat dengan Ranying Hatalla akan membawa pengaruh pada kesucian diri karena Ranying Hatalla bersifat Maha Suci. Dalam basarah terkandung dua (2) hal penting yaitu Pertama, pernyataan bahwa umat Hindu Kaharingan yakin bahwa yang disembah itu ada yaitu Ranying Hatalla, Kedua, Umat Hindu Kaharingan merasa dirinya memiliki kelemahan dan kekurangan, merasa keterbatasan diri. Dari (2) pernyataan Umat Hindu Kaharingan terhadap basarah pada 2 hal, Pertama,  berupa pujaan dan pujian untuk mengagungkan, menyanjung keagungan, kemahakusaan Tuhan. Kedua, berupa permohonan seperti permohonan umur panjang, keselamatan, dibebaskan dari dosa. Hubungan antara pemujaan dan permohonan adalah ucapan terima kasih dan konsentrasi.
Dari pernyataan pertama, akan menumbuhkan sikap tenang namun aktif dan kreatif, tahan uji tidak cepat putus asa, jujur, menganggap bahwa tiap kerja yang dilakukan atas nama Tuhan sehingga mempersembahkan dan mempertanggungjawabkan pada Yang Maha Kuasa, tidak merusak kehendak Tuhan untuk memenuhi keinginannya, tidak terikat pada hasil kerjanya karena bukan haknya hingga hidupnya tenang. Karena kesusahan dan kegelisahan sering ditimbulkan oleh keterikatan orang pada harapannya, setiap orang mengalami derita dan dianggapnya sebagai ujian dari kasih Ranying Hatalla untuk mengukur kemampuan dirinya dan tetap saja bersyukur pada setiap apa saja yang menimpanya baik yang menyenangkan dan menyusahkan dirinya, maka akan terhindar dari sikap mental mengeluh dan putus asa, mengeluh dan putus asa hanyalah suatu penyangkalan terhadap rahmat-NYA akibat tidak mampu mengambil hikmahnya, dengan demikian ia akan tahan uji dalam menghadapi penderitaan hidupnya. Dari pernyataan, kedua, akan menumbuhkan sikap rendah hati,  hormat, cinta kasih, sabar, suka bersahabat, pengakuan akan kelemahan dan keterbatasan diri berarti menghapuskan sifat egoistis (keakuan) seperti merasa diri lebih pintar, segois inilah sesungguhnya menggelapkan hati manusia, dengan terhapusnya egoistis ini akan muncullah sifat mulia seperti rendah hati, cinta kasih dan sabar. Basarah dapat menimbulkan pribadi yang berbudi pekerti luhur.
Dalam basarah unsur pamrih yang mengikat tidak ada, umat yang melakukan basarah membuat sesajen yang sebaiknya dari bahan yang terpilih, dibuat dengan seindah mungkin dan dilakukan dengan ketulusan hati apalagi Ranying Hatalla yang disembah tidak memerlukan apa-apa dari umatnya, karena apa yang ada didunia ini adalah ciptaan-NYA apalagi hanya sekedar sesajen sesuatu yang amat kecil. Hubungan manusia dengan Ranying Hatalla seperti hubungan anak dengan orang tuanya berdasarkan cinta kasih demikian pula halnya hubungan umat manusia dengan Ranying Hatalla. Rasa bhakti umat paling rendah tingkat kemampuan spiritualnya rasa bhaktinya kepada Ranying Hatalla akan diwujudkan melalui permohonan seperti permohonan keselamatan, kemudahan rezeki, kerukunan serta permohonan umur panjang, umat yang tinggi tingkat kemampuan spiritualnya, rohaninya, pemujaannya terhadap Ranying Hatalla bukan untuk memohon sesuatu tetapi melakukan hubungan untuk menyerahkan dirinya secara tulus ikhlas itulah tujuan utama basarah.
Hidup manusia didunia ini disamping mendapatkan perlindungan dan tuntunan dari Ranying Hatalla juga dari roh suci yang telah mencapai alam Ketuhanan dan manusia hidup bersumber dari bantuansesama manusia seperti para Rohaniawan, Basir, Pisur, cerdik pandai, juga lingkungan, maka tujuan basarah adalah untuk mendapatkan hubungan yang harmonis dengan Ranying Hatalla, dengan para Rohaniawan, Basir, Pisur, para leluhur dan sesama manusia. Jadi pada hakekatnya tujuan basarah adalah untuk mendapatkan suatu kebahagiaan lahir bathin, memperoleh kesucian diri sebagai dasar untuk mendapatk kebahagiaan jasmani dan rohani, mendorong kejiwaan agar manusia selalu membangun diri untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan, juga hubungan dengan sesama manusia dan lingkungan.
C. Yang Boleh Disembah Menurut Hindu Kaharingan
Yang disembah oleh umat Hindu Kaharingan adalah Ranying Hatalla Langit dengan segala manifestasinya. Tuhan dalam kemahakuasaan yang bersifat immanent artinya Ranying Hatalla ada dalam ciptaan-NYA dan Tuhan bersifta transendent artinya Ranying Hatalla berada diluar ciptaan-NYA. Dalam kitab suci Panaturan (Awal Segala Kejadian) Pasal I ayat 3 yang berbunyi : ”Aku Tuh Ranying Hatalla Ije Paling hai kuasae tamparan taluh handiai tuntang kahapus, tuntang kalawa, jetuh iete kalawa pambelum ije nanggareku gangguranan area bagare Hintan Kaharingan” artinya akulah Ranying Hatalla Yang Maha Kuasa, Awla segala kejadian, cahaya kemulian-KU yang terang dan bersih serta suci dan AKU sebut dengan Hintan Kaharingan. Dari ayat Panaturan tersebut maka umat Hindu Kaharingan mengadakan basarah adalah wujud pemujaan kemahakuasaan Ranying Hatalla karena Ranying Hatalla merupakan awal segala kejadian.
D. Manfaat Basarah Dalam Pembinaan Diri
1. Basarah menumbuhkan keikhlasan
Ikhlas pada hakekatnya merupakan jiwa manusia karena apapun yang ada pada diri kita    tidak ada yang kekal semua satu persatu (bersama) dan akan pergi berpisah dengan diri kita. Kemudaan dan ketampanan serta kecantikan akan surut perlahan-lahan dan meninggalkan diri. Kejayaan, jabatan basah, kepandaian akan kita tinggalkan cepat atau lambat, demikian pula yang ada diluar diri kita semua yang kita cintai, isteri, anak, ayah, ibu, adik, kakak, saudara, sahabat, pimpinan yang baik, orang-orang yang kita kagumi seperti guru yang baik, pendeta yang suci cepat atau lambat akan meninggalkan diri kita.
Keikhlasan inilah yang meringankan rasa derita yang kita alami karena kita telah tahu benar akan kehendak Ranying Hatalla, karena keikhlasan pula kita tetap bersemangat dalam mewujudkan cita-cita. Keikhlasan bukan berarti bersifat statis yang menyerah pada keadaan yang mengombang-ambingkan diri, keikhlasan adalah bentuk sikap yang penuh dinamika perjuangan yang tidak mengenal putus asa. Basarah yang tekun akan menumbuhkan sikap yakin bahwa Ranying Hatalla selalu dekat padanya, basarah melahirkan keikhlasan jiwa. Basarah yang benar adalah dilatarbelakangi oleh penyerahan sebulat-bulatnya pada Ranying Hatalla sehingga terlahir rasa ikhlas, sabar, tekun, tidak mudah putus asa dan rendah hati.
2. Basarah menumbuhkan rasa aman dan tenteram
Rasa aman dan jiwa yang tenteram merupakan kebutuhan rohani dari setiap orang, rasa aman dirasakan oleh orang yang selalu merasa dekat dengan Ranying Hatalla, salah satu kekuasaan Ranying Hatalla adalah melindungi ciptaan-NYA yang benar-benar meyakini dan selalu memuja dan melakukan ajaran agamanya. Jiwa yang tenteram adalah jiwa yang terlepas dari rasa cemas, ragu-ragu dan kecewa, nilai-nilai spiritual dan material hanya akan dapat ditumbuhkan oleh manusia yang berjiwa tenteram, manusia yang berjiwa tenteram akan menjadi manusia-manusia yang produktif dan hidup bergairah, keadaan yang tak baik justru mendorong manusia yang berjiwa tenteram untuk berbuat baik dengan mengubah keadaan menjadi baik. Ketentraman jiwa yang ditumbuhkan oleh ketekunan basarah akan membantu kesehatan tubuh, orang yang berjiwa tenteram tidur selalu nyenyak, perasaan selalu segar dan pikiran penuh kreatifitas.                                                                                                   
3. Basarah menimbulkan kerinduan untuk bertemu
Di dalam agama keinginan untuk bertemu itu diwujudkan dengan basarah, demikian bila orang sudah merasa tergetar hatinya kepada Tuhan akan melaksanakan basarah dengan taat dan setiap basarah tiba-tiba dia merasakan kerinduan yang mendesak.
Basarah tanpa dorongan kerinduan, kemantapan dan kesungguhan adalah dasar utama untuk dapat merealisasikan Tuhan dalam pikiran.
4. Basarah menimbulkan keinginan untuk berkorban
Basarah melahirkan suatu keikhlasan untuk berkorban, ingin memberikan sesuatu yang baik dalam bentuk materi maupun tenaga, inginlah dia menyerahkan segala harta miliknya, ingin pula dia berbuat sesuatu meskipun tidak mempunyai uang. Dengan basarah rasa bhakti menjadi lebih mantap untuk mensucikan diri yang dilakukan penuh dengan keikhlasan berkorban.                                                                                                                                          
5. Basarah menumbuhkan rasa cinta kasih
Rasa dekat dengan Ranying Hatalla yang ditumbuhkan oleh ketekunan, basarah akan meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama, manusia yang memiliki rasa dekat dengan Ranying Hatalla akan semakin tumbuh rasa kasihnya dengan sesamanya, rasa kasih itu ditumbuhkan oleh adanya keyakinan yang semakin mantap, lewat basarah, pada hakekatnya manusia itu saudara ciptaan Ranying Hatalla. Rasa kasih akan menumbuhkan rasa kebersamaan untuk mengatasi berbagai kesukaran hidup karena rasa kebersamaan letak kekuatan manusia.                                                                                                                        
6. Basarah dapat melestarikan alam
Dalam basarah kita dimotivasi melestarikan bunga-bungaan, pohon, buah-buahan yang diperlukan dalam upacara basarah juga membutuhkan air dari sumber mata air lalu timbul usaha untuk melestarikan sumber mata air, melalui ketekunan basarah akan tumbuh rasa cinta kepada alam ciptaan Ranying Hatalla, rasa cinta alam akan mendorong manusia untuk melestarikan alam lingkungan yang amat besar jasanya kepada manusia.
Pola hidup sederhana akan tumbuh oleh ketekunan basarah, sebab basarah akan dapat melahirkan sikap hidup dekat dengan Tuhan (Ranying Hatalla) merupakan nilai yang tertinggi. Basarah bagi umat Hindu Kaharingan selalu menggunakan sarana berupa bunga-bungaan (Kembang), daun-daunan, air dan api yang dapat menumbuhkan rasa cinta alam pada umat Hindu Kaharingan.                                                                                                                        
F. Arti Dan Fungsi Alat Basarah
Dalam pelaksanaan upacara agama Hindu Kaharingan ada beberapa yang selalu dipakai antara lain :
  1. Dadupa (Perapian) adalah lambang moral dan saksi. Dadupa adalah tempat membakar kemenyan, yang melambangkan untuk menghilangkan semua malapetaka dan roh-roh jahat. Api dinyalakan lambang kehidupan dalam kesucian dan keluhuran.
  2. Air adalah melambangkan untuk memelihara kebersihan, pemandian, pensucian, lambang peleburan dosa, menghilangkan noda badan menjadi suci bersih, juga melambangkan kedamaian, kesehatan, air selalu bergerak kearah sumbernya, agar gerak manusia menuju sumbernya “Nyalung Kaharingan Belum” (Air Suci Kehidupan Yang Kekal Dari Ranying Hatalla).
  3. Beras melambangkan kehidupan yang terus menerus keselamatan, cinta kasih, kepercayaan yang berisikan penuh dengan wahyu turunnya agama. Iman (Penyang) lambang persekutuan dengan Tuhan, Ke-Imanan yang menghidupkan dan sempurna.
  4. Darah/Telur melambangkan hubungan antara manusia dengan sesama, kedamaian hidup dan ketenteraman.
  5. Tanah melambangkan persekutuan yang kekal, kebulatan dan sumber hidup
  6. Duit Logam melambangkan iman, kekuatan, kekuasaan, keberanian, persaudaraan dan kerukunan.
  7. Batu melambangkan kekuatan dan penyucian
  8. Kayu melambangkan kehidupan, kesehatan dan obat
  9. Daun melambangkan kehikmatan, kesehatan dan obat
  10. Rotan melambangkan persatuan dan kesatuan, ikatan, kekayaan dan keamanan
  11. Dandang Tingang melambangkan alam semesta yang memiliki cirri khas tersendiri berupa tiga warna yaitu warna putih diatas berarti alam kekuasaan Tuhan (Ranying Hatalla), warna hitam ditengah berarti alam kehidupan yang penuh dengan tantangan antara kebenaran dengan yang tidak benar, warna putih dibawah berarti kesucian yang dicapai melalui usaha individu melawan ketidak benaran.
  12. Rukun Tarahan (Rokok) melambangkan kekuatan iman, firman, berkat dan rahmat Tuhan
  13. Sangku Tambak Raja melambangkan penyatuan batin umat manusia kehadapan Ranying Hatalla, perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan dalam sangku yang dilengkapi dengan alat basarah.
  14. Sipa (Giling Pinang) melambangkan kekuatan dan kemahakuasaan Ranying Hatalla
  15. Undus Tanak (Minyak Kelapa) melambangkan kesucian didasarkan pada hakekat minyak licin dan hangat.
  16. Behas Hambaruan melambangkan perwujudan Raja Uju Hakanduang yang merupakan kekuatan dan kekuasaan dari Ranying Hatalla, behas hambaruan dipilih beras yang baik sebanyak 7 biji
  17. Tampung Tawar melambangkan Nyalung Kaharingan Belum (Air Suci Kehidupan)
  18. Benang Lapik Sangku (kain yang digunakan sebagai alas sangku) melambangkan keindahan, kesucian dan kemahakuasaan Tuhan
  19. Kambang (Kembang/Bunga) terdiri dari tiga macam warna, warna merah melambangkan malaikat Tuhan yaitu Raja Tunggal Sangumang merupakan symbol keberanian membela kebenaran demi kedamaian hidup manusia. Warna putih melambangkan ketulusan dan kesucian hati, warna kuning melambangkan kekuasaan Ranying Hatalla dan keteguhan hati.
                                                    
Daftar Pustaka
Rangkap I Nau dan Bajik R Simpei, PANATURAN, LPT-UKUK. Palangka Raya. 1996
Rangkap I Nau dan Bajik R Simpei, TALATAH BASARAH, LPT-UKUK. Palangka Raya. 2001
MB-AUKI Pusat Palangka Raya (Alim Ulama Kaharingan Indonesia). Agama Kaharingan Dengan Segala Aspeknya. 1987
Pelajaran Agama Hindu SMU Kelas I. Yayasan Wisma Karma. Jakarta. 1987
Pelajaran Agama Hindu SMU Kelas I. Hanuman Sakti Jakarta. 1999
Pelajaran Agama Hindu SMU Kelas II. Hanuman Sakti Jakarta. 1999
I Ketut Wiana. Arti Fungsi Sarana Persembahyangan. Yayasan Wisma Karma Jakarta. 1999
Thian Agan. Tantulak Ambun Rutas Matei, Lembaga Balian Upacara, MBAHK. Palangka Raya 2000
Gde Puja Tjokorda Rai Sudarta. Manawa Dharma Sastra (Weda Smerti) Hukum Hindu. Hanuman Sakti. 1995
I Made Titib. Weda Sabda Suci, Pedoman Praktis Kehidupan. Paramita. 1996
Cudamani. Pengantar Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Wisma Karma. 1997

hindu kaharingan

A. Pengertian Basarah                                                                                                               
Basarah berasal dari bahasa sangiang yang terdiri dari suku kata “Bas adalah Basalupu, Basalumpuk, Basalungkem artinya terkandung ajaran Ranying Hatalla”, “A adalah Auh, Ajaran” dan “Rah adalah  Ranying Hatalla. Jadi Basarah adalah basalupu, basalumpuk, basalungkem auh ajaran Ranying Hatalla artinya menyerahkan diri secara lahir bathin kepada Ranying Hatalla, menghormati, tunduk, menghamba serta memohon pada Tuhan Yang Maha Esa (Ranying Hatalla Langit). Dalam basarah terkandung pula suatu pengertian menyerahkan diri/menundukkan diri serta menghamba kepada yang disembah, di dalam Agama Hindu Kaharingan basarah itu merupakan wujud nyata dari kegiatan keagamaan dengan tujuan untuk menghormati, menyerahkan diri serta menghamba kepada Ranying Hatalla. Kitab Suci Panaturan merupakan sumber hukum atau sumber ajaran yang memuat ajaran tentang ritual agama dan kewajiban umat Hindu Kaharingan melaksanakan basarah sebagai wujud pelaksanaan kegiatan kehidupan beragama. (more…)

SETUME NALAU TATAU BAKARUKU BAWE APE

Posted by Admin | Umum | Wednesday 30 May 2012 12:36 pm
SETUME NALAU TATAU BAKARUKU BAWE APE
( Ceritera Pertemuan Nalau Tatau Dengan Bawe Ape )

Sebuah Cerita yang melatar belakangi terjadinya pernikanan pada suku Dayak Tawoyan.
Pada jaman dahulu kala ada seorang Pria tampan bernama Nalau Tatau pergi berburu di hutan menggunakan alat sumpit, didalam perburuan tersebut Nalau Tatau tidak menemukan makhluk buruan apapun, jangankan makhluk buruan, bunyi burung pun tak ada, semua sunyi senyap seakan-akan tidak ada satupun ekosistem alam disana. Tetapi walaupun tidak menemukan binatang buruan Nalau Tatau tetap semangat untuk berburu. Pada akhirnya Nalau Tatau menemukan sebuah Pohon Besar yang dalam bahasa Tawoyannya disebut “Puti beke sampah lalir, putang bengke sampah daan”. Disaat Nalau Tatau menoleh ke atas, ternyata di atas pohon tersebut ada Seorang Perempuan yang sangat cantik jelita, yang membuat Nalau Tatau terkesima. Sehingga Nalau Tatau menyapa Perempuan Cantik jelita tersebut “Ense aran ko?” artinya : “Siapa namaMu?”.. Berulang kali Nalau Tatau menanyakan nama perempuan tersebut sekaligus memohon agar perempuan tersebut turun dari atas pohon. Namun perempuan tersebut tidak bergeming sedikitpun. Merasa tidak diperdulikan Nalau Tatau bergumam “bereninu danum luung manyikumai batang tiwak, bara bujur ko otur alur iya ko ngampu ngintun kayu berelimgpung suang,amun ko mula moyo dolui, amun ngatah naan tana ukir ta lalir tana surat ta wakat, Ap siap nge ngaramu ngaruye e”. (more…)

Agama Pedoman Hidup

Posted by Admin | Umum | Monday 19 September 2011 1:44 pm
Agama adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan pedoman hidup umat manusia. Sumber ajaran Agama adalah wahyu dari Tuhan, Ranying Hatalla Langit, Tuhan merupakan sandaran yang paling kuat untuk menegakkan keyakinan dalam beragama. Kaharingan berasal dari bahasa sangiang dari kata “haring” artinya hidup, ditambah awalan Ka dan akhiran An menjadi “Kaharingan” artinya sumber kehidupan dengan kuasa Ranying Hatalla Langit. Hindu Kaharingan sebagai salah satu Agama yang dianut oleh masyarakat suku Dayak mengandung aturan yang mengatur hubungan dengan Ranying Hatalla, hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan, aturan itu tertulis dalam kitab suci panaturan menjadi sistem keyakinan dan diwujudkan dalam perilaku serta tindakan-tindakan. (more…)

FENOMENA HINDU KAHARINGAN ATAU KAHARINGAN

Posted by Admin | Umum | Monday 19 September 2011 1:20 pm
Oleh : Sastriadi U Bunu
Bayangkan pada jaman dahulu kala, hiduplah kelompok-kelompok masyarakat di US, UK, India, Timur Tengah, Jawa, Bali, Kalimantan, Kahayan, Barito, Rungan, Mentaya, dll. Kelompok masyarakat. ini kemudian berkembang & secara alami terciptalah sebuah norma/tatanan yang mengatur kehidupan mereka, demi keberlangsungan hidup mereka. Norma tersebut mengatur bagaimana hububungan mereka dengan sesama, dengan lingkunganya, dan hubungan dengan Penciptanya . Norma ini otomatis tercipta sebagai sebuah tuntutan, kalau tidak diatur maka hubungan simbiosis mutualisme ketiganya akan kacau. (more…)

Veda dalam Klasifikasi (Sebuah Pemahaman bagi Pemula)

Posted by Admin | Umum | Monday 19 September 2011 1:16 pm
oleh: “Nyai India” (Tiwi Etika)
 Pengertian Veda
Sumber ajaran agama Hindu adalah  Kitab Suci Veda, yaitu kitab yang  berisikan ajaran kesucian dan atau kebenaran yang diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Ṛsi. Veda secara ethimologi berasal dari kata “vid” (bahasa sansekerta), yang artinya “mengetahui” dan atau “pengetahuan”. Sehingga Veda berarti “ilmu pengetahuan suci yang maha, sempurna dan kekal abadi serta ilmu pengatahuan yang berasal dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Veda dikenal pula dengan istilah kitab Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Veda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran langsung dengan kemekaran intuisi para maha Ṛsi, dan juga disebut kitab Mantra karena memuat nyanyian-nyanyian pujaan. (more…)

Awal Dari Mimpi

Posted by Admin | Umum | Monday 19 September 2011 12:01 pm
Tabe Salamat Lingu Nalatai, salam sujud karendem malempang. Berawal dari mimpi dan ide kawan-kawan yang nota bene Anak Muda Kaharingan untuk Manggatang Utus Raja Bunu di era globalisasi ini, dengan tanpa harus meninggalkan tradisi dan ritual leluhur yang sudah samar bahkan hampir memudar. Para anak muda ini ingin menyajikan secara modern hal-hal yang katanya tradisional bahkan tertinggal! (more…)

Jumat, 09 November 2012

Cara Jitu Nembak CEWE

Tips utk mendapatkan ato nembak cwe bagi yg jomblo. Sama sperti trik dlm pertandingan Sepak Bola..

1. Bertahan ala Italy
Lo ga perlu repot2 amat, sabar dikit, tapi lo harus pinter liat situasi, Ketika dia lengah langsung lakukan serang trus tembak..

2. Kick n Rush ala Inggris
Lo harus punya kepedean tingkat tinggi, lu anggap aja kalo lo ganteng banget kayak gue hahaha
Tembak lansung aja ga usah ...
nunggu lama, diterima ato ditolak urusan belakangan

3. Tika Taka ala Spanyol
Kalo cara ini butuh pengorbanan yg lumayan.
Lo harus bermain cantik, banyakin senyum ^_^ sering ngajak jln, traktir dll.. Saat dia mulai takhluk tembak lah..

4. Total Football ala Belanda
Gunakan semua cara, bodo amat mau baik ato licik. Kalo perlu minta bantuan dukun buat memelet dia, kalo pelet dukun ga ampuh pake lah pelet Jepang. Lo beli Mobil buatan Jepang :D
Yg penting lo menang & dia menerima lo..

5. Udah itu aja kalo lo punya cara sendiri tlg kabarin gue

6. Kalo lo berhasil tlg kabarin gue juga..

7. Semoga cwe2 ga ikut baca..

8. Cukup sekian n Trim's

“Rinky Suriyabdy"